Rabu, 29 Juli 2020

Gerak Pada Makhluk Hidup (Manusia)

Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum, gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Namun, pernahkan kalian bertanya mengapa manusia bisa berdiri tegak dan bergerak dengan leluasa? Apa yang berperan dalam gerak pada manusia?

Adanya gerak pada manusia ini lantaran alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak di tubuh manusia. Sistem gerak pada manusia terdiri dari rangka atau tulang sebagai alat gerak pasif dan otot sebagai alat gerak aktif, Disamping itu ada pula sendi yang merupakan tempat terhubungnya dua tulang atau lebih sehingga hubungan antar tulang-tulang dapat digerakan.

Rangka atau Tulang

Rangka merupakan susunan tulang yang saling berhubungan dan mempunyai fungsi utama yakni sebagai alat gerak pasif yang artinya tulang hanya bisa bekerja atau bergerak apabila ada bantuan dari otot. Tulang juga berfungsi sebagai penopang tubuh, tempat menempelnya otot, melindungi organ dalam, dan tempat pembentukan sel darah baik darah merah maupun darah putih.

Tulang sendiri terbentuk dari kandungan kalsium yang berbentuk garam dan merekat erat dengan bantuan kolagen. Di dalam masa perkembangannya, bentuk tulang dapat berubah atau mengalami kelainan. Hal ini dikarenakan adanya infeksi penyakit, faktor nutrisi dan gizi ataupun posisi tubuh yang salah.


(Baca juga: Susunan Sistem Saraf pada Manusia)

Dalam sistem gerak pada manusia, struktur tulang terbagi ke dalam beberapa lapisan, yaitu periosteum, tulang kompak, tulang spons, rongga sum-sum atau rongga medulla dan tulang rawan atau kartilago. Sedangkan berdasarkan bentuknya tulang dibedakan menjadi tulang panjang (pipa), tulang pendek, tulang pipih, dan yang berbentuk tidak beraturan.

Persendian

Jika dilihat berdasarkan banyak tidaknya digerakan maka persendian dikelompokan menjadi 3, yaitu sinartrosis (hubungan antar tulang yang tidak memungkinkan adanya gerakan seperti tengkorak), sendi amfiartrosis (Hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan terbatas seperti sendi antar ruas belakang), dan yang terakhir sendi diartrosis (hubungan antar tulang yang memungkinkan terjadinya banyak gerakan).

Adapun, sendi diartosis di bagi menjadi 5 buah, meliputi:

  • Sendi Peluru yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan salah satu tulang berputar terhadap tulang yang lainnya sebagai porosnya. Contohnya, tulang kepala dan leher.
  • Sendi engsel yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan hanya satu arah saja. Contohnya tulang sikut dan lutut.
  • Sendi pelana yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan kedua arah. Contohnya, pangkal ibu jari.
  • Sendi geser yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan pada satu bidang saja atau gerakan bergeser. Contohnya, tulang pergelangan kaki dan hubungan antar tulang belakang.
  • Sendi ellipsoidal yaitu hubungan antar tulang berbentuk oval dan yang lainnya elips sehingga beputar di setiap arah kecuali aksial. Contohnya pada pergelangan tangan.

Otot

Selain tulang dan sendi, gerak pada manusia juga bertumpu pada otot. Otot merupakan sebuah jaringan yang terdapat di dalam tubuh manusia yang fungsinya sebagai alat gerak aktif untuk membantu tulang agar dapat bergerak. Gerak pada manusia terjadi karena proses kontraksi otot yang membutuhkan energi dan relaksasi otot.

Berdasarkan jenisnya. otot terbagi menjadi 3, yaitu otot polos yang ditemukan disaluran pencernaan seperti lambung maupun usus halus. Kedua, otot jantung yang ditemukan pada organ jantung, dan otot lurik yang melekat pada rangka.

Kelainan pada sistem gerak

Dalam sistem gerak pada manusia bisa juga mengalami gangguan dan kelainan yang bisa menghambat gerakan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Kelainan pada sistem gerak ini bisa disebabkan karena osteoporosis atau kerapuhan tulang yang diakibatkan kurang kalsium maupun kurangnya produksi hormon, artritis atau kerusakan tulang rawan, fraktura atau patah tulang, kifosis atau kelainan tulang belakang dibagian dada, lordosisi atau kelainan tulang belakang dibagian pinggang, dan scoliosis.

Adapun, dalam menjaga kesehatan sistem gerak pada manusia dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti rutin mengkonsumsi vitamin D maupun kalsium, berjemur dibawah sinar matahari mampu membantu dalam proses penyerapan kalsium dari makanan, kebiasaaan duduk yang benar untuk menjaga tulang punggung, dan aktifitas fisik yang baik untuk membantu penghambat kerapuhan tulang.

UNTUK LEMBAR KERJA SISWA            KLIK DISINI

Senin, 27 Juli 2020

KERAJINAN BERBAHAN SERAT

Bab 1.Kerajinan serat


Bahan serat adalah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan komponen yang membentuk jaringan memanjang yang utuh. Menurut kamus bahasa indonesia, serat adalah suatu material yang perbandingan panjang dan lebarnya sangat besar dan molekul penyusunnya terorientasi, terutama ke arah panjang.


 B. Jenis dan karakteristik bahan serat

        Bahan serat alam berasal dari alam. Limbah serat alam mudah diurai dalam tanah. Bahan serat alam yang dimaksud adalah bahan organik yang tidak diolah kembali melalui proses dan penambahan bahan kimiawi sehingga keasliannya tetap terjaga dan diutamakan. Bahan serat alam dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan mineral.



1. Serat dari Tumbuhan
Karakteristik bahan serat alam yang menjadi perhatian adalah pada permukaan seratnya, seperti kehalusan, kekuatan, daya serap, dan kemuluran atau elastisitas. Serat yang berasal dari tumbuhan dapat diklasifikasi menjadi empat berikut.


√ Serat dari Biji. Beberapa biji telah memenuhi persyaratan untuk diolah sebagai bahan serat. Contohnya biji dari pohon kapas dan kapuk.  Bahan tekstil dari selulosa (kapas) memiliki beberapa karakteristik seperti, bahan terasa dingin dan sedikit kaku, mudah kusut, mudah menyerap keringat, rentan terhadap jamur, dan mudah terbakar.
√ Serat dari Batang. Jenis batang yang menghasilkan serat alam dapat berupa jenis batang yang berkambium ataupun tidak berkambium. Contohnya batang pohon anggrek, melinjo/ganemon, mahkota dewa, beringin, yonkori, flax, jute, rosella, henep, rami, urena, kenaf, dan sunn.
√ Serat dari Daun. Contohnya serat daun mendong (purun tikus), daun nanas, daun pandan berduri, daun eceng gondok, daun abaka, daun sisal, dan daun henequen.
√ Serat Berasal dari Buah. Buah yang sudah dimanfaatkan sebagai bahan serat adalah kelapa. Buah kelapa memiliki sabut yang melapisi buah.

2. Serat dari Hewan
Bagian hewan yang dimanfaatkan seratnya adalah bulu. Bulu hewan yang paling banyak diolah sebagai bahan baku serat produk tekstil di antaranya stapel dan filamen.



√ Serat dari Stapel. Stapel merupakan serat yang berbentuk rambut hewan yang disebut dengan wol. Contohnya domba, alpaca, unta, cashmer, mohair, kelinci, dan vicuna. Rambut hewan yang paling banyak digunakan adalah wol dari bulu domba.  Serat wol mempunyai ciri-ciri agak kuat, tidak berkilau, keriting, kekenyalan tinggi, elastisitas tinggi, dan merupakan penahan panas yang baik, tahan terhadap jamur dan bakteri.
√ Serat dari Filamen Filamen merupakan serat yang berbentuk jaringan. Contohnya adalah serat yang berasal dari larva ulat sutera yang dipintal menjadi benang.  serat sutra mempunyai ciri-ciri berkilau, sangat bagus dan lembut, tidak mudah kusut, sangat halus, kekuatannya tinggi, tahan terhadap sinar matahari, daya serap cukup tinggi, tidak mudah berjamur, mudah terbakar, berbau seperti rambut terbakar, bekas pembakaran berbentuk abu hitam, bulat, serta mudah dihancurkan.


C. Pengolahan bahan serat


Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Langkah-langkahnya sebagai berikut.

• Pemintalan benang
Dari proses pemilihan serat akan dilanjutkan pengolahan kapas menjadi benang yang disebut pemintalan.

• Penggulungan benang
Benang yang sudah dipintal akan digulung menggunakan alat penggulung benang.mester I

• Pencelupan Warna
Benang diproses dengan pencelupan untuk memperoleh warna yang kuat. Selanjutnya benang dikeringkan.

• Penenunan Benang Menjadi Kain
Setelah kering, benang dapat ditindaklanjuti dengan proses penenunan menjadi kain.


D. Proses Produksi Kerajinan Bahan Serat

       Teknik dasar kerajinan tekstil adalah segala cara yang digunakan untuk membentuk atau mengolah bahan tekstil. Adapun teknik yang digunakan sangat beragam. Penggunaan teknik dasar ini disesuaikan dengan kerajinan yang akan dibuat. Dengan demikian, penggunaan teknik dasar menjadi tepat sasaran.
Adapun teknik-teknik dasar dalam keterampilan kerajinan tekstil yang dapat digunakan untuk memproduksi kerajinan ikat celup, makrame, dan tapestri sebagai berikut:

a. Menenun
Teknik menenun dapat digunakan untuk pembuatan produk kerajinan tapestri. Menenun menggunakan alat spanram atau bingkai yang direntangkan benang-benang lungsi sebagai jalur jalannya benang tenunan atau pakan.






b. Menjahit
Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain dan bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang. Menjahit dapat dilakukan dengan tangan (manual) atau mesin jahit. Dalam pembuatan kain ikat celup diperlukan teknik menjahit untuk merintang warna.

c. Mengikat
Mengikat adalah teknik menyatukan dua benang/lebih membentuk ikatan yang diinginkan. Mengikat dapat pula diartikan menyatukan helaian kain yang satu dengan lainnya menggunakan alat pengikat untuk membentuk pola tertentu. Ikatan ini dapat berupa simpul ataupun pola warna.
E. Produk dan Proses Kerajinan Bahan Serat

      Dalam pembuatan produk kerajinan perlu memahami dahulu seperti apa membuat karya yang berkualitas, maka dalam proses penciptaannya harus mengacu pada persyaratan. Adapun syarat-syarat perancangan benda kerajinan sebagai berikut.
1.       Keguanan (Utility)

Benda kerajinan harus mengutamakan nilai praktis, yaitu dapat digunakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan. Contoh mangkuk untuk wadah sayur.
2.       Kenyamanan (Comfortable)

Benda kerajinan harus menyenangkan dan memberi kenyamanan bagi pemakainya. Contoh cangkir didesain ada pegangannya.
3.       Keluwesan (Flexibility)

Benda kerajinan harus memiliki keserasian antara bentuk dan wujud benda dengan nilai gunanya. Contoh sepatu sesuai dengan anatomi dan ukuran kaki.
4.       Keamanan (Safety)

Benda kerajinan tidak boleh membahayakan pemakainya. Contoh piring dari serat kelapa harus mempertimbangkan komposisi zat pelapis/ pewarna yang dipakai agar tidak berbahaya jika digunakan sebagai wadah makanan.
5.       Keindahan (Aestetic)

Benda yang indah mempunyai daya Tarik lebih dibanding benda yang biasa-biasa saja. Keindahan sebuah benda dapat dilihat dari beberapa hal, diantaranya dari bentuk, hiasan/ ornamen, dan bahan bakunya

F. Kemasan Pengemasan Produk Kerajinan dari Bahan
       Kemasan dapat diartikan sebagai wadah atau pembungkus yang berguna mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakankerusakan pada bahan yang dikemas atau yang dibungkusnya.

Tujuan pengemasan karya kerajinan, antara lain seperti berikut.

• Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan.
• Kemasan melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen.
• Kemasan dapat mendukung program pemasaran.
Melalui kemasan, identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk pesaing.
• Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus membuat kemasan semenarik mungkin.

Manfaat pengemasan karya kerajinan, antara lain sebagai berikut.

• Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik, dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca.
• Kemasan merupakan satu-satunya cara perusahaan membedakan produknya (ciri pembeda produk).
• Kemasan yang menarik dapat memikat dan menarik perhatian konsumen (menambah daya tarik produk).
• Kemasan dapat menambah nilai jual produk.

Jenis bahan kemasan karya kerajinan, antara lain sebagai berikut.

1.      Kemasan Kertas


produk kemasan kertas


Kemasan kertas merupakan kemasan fleksibel yangpertama sebelum ditemukannya plastik dan aluminium foil. Saat ini kemasan kertas masih banyak digunakan dan mampu bersaing dengan kemasan lain seperti plastik dan logam karena harganya yang murah, mudah diperoleh, dan penggunaannya yang luas. Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas adalah sifanya yang sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara lingkungan. Berikut  contoh kemasan dari bahan kertas.

2. Kemasan Kayu


Kayu merupakan bahan pengemas tertua yang diketahui oleh manusia dan secara tradisional digunakan untuk mengemas berbagai macam produk padat seperti barang antik dan emas, keramik, dan kain. Kayu adalah bahan baku dalam pembuatan palet, peti atau kotak kayu di negara-negara yang mempunyai sumber kayu alam dalam jumlah banyak. Tetapi saat ini penyediaan kayu untuk pembuatan kemasan juga banyak menimbulkan masalah karena makin langkanya hutan penghasil kayu. Desain kemasan kayu bergantung pada sifat dan berat produk, konstruksi kemasan, bahan kemasan, dan kekuatan kemasan, dimensi kemasan, metode dan kekuatan.


produk kemasan kayu


Penggunaan kemasan kayu baik berupa peti, tong kayu atau palet sangat umum di dalam transportasi berbagai komoditas dalam perdagangan internasional. Pengiriman produk kerajinan seperti keramik sering dibungkus dengan peti kayu agar dapat melindungi keramik dari risiko pecah. Kemasan kayu umumnya digunakan sebagai kemasan tersier untuk melindungi kemasan lain yang ada di dalamnya. Dalam mendesain kemasan kayu, diperlukan proses alternatif dan bahan-bahan teknik yang tepat untuk membuat kemasan yang lebih ekonomis.

Untuk mengerjakan tugas